PENULISAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA
OLEH
ASTARI
ZERA ANGGRAENY
NIM 1911100003
Tugas
Ini Guna Memenuhi Syarat Mata Kuliah
PENULISAN
BAHAN AJAR
Yang
Diampu Oleh Dr. Hj. Esti Ismawati, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Widya Dharma Klaten
TELAAH KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
TAHUN 1975 & 1984
A. Pengertian Kurikulum
1.
Secara Tradisional
Kurikulum berarti sejumlah pelajaran yang harus ditempuh siswa di sekolah atau kursus. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran atau ilmu pengetahuan yang ditempuh atau dikuasai siswa untuk mencapai tingkat atau ijazah tertentu.
2. Secara Modern
Soedijarto, pakar pendidikan dari UNJ menyatakan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisasikan untuk siswa atau mahasiswa guna mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan.
Pengertian Pengembangan Bahan Ajar
1.
Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008:6)
Bahan ajar adalah segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan
tidak tertulis.
2.
Menurut Panen (2001)
Mengungkap bahwa bahan ajar
merupakan bahan-bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis,
yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran (Andi,
2011:16).
Sekilas Tentang Kurikulum Bahasa Indonesia 1975
Latar Belakang
Pada
tingkat SMP, berlaku kurikulum 1968 dan kurikulum menurut sistematika buku-buku
pelajaran hasil proyek pengadaan buku SMP. Demikian pula pada tingkat SMA,
selain kurikulum 1968 yang dihasilkan oleh proyek pengadaan buku, berlaku pula
kurikulum lain yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan pengembangan kurikulum
tertentu.
Melihat
adanya kenyataan-kenyataan di atas, dirasakan perlu adanya peninjauan dan
pengaturan kembali kurikulum sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Pertimbangan-pertimbangan inilah yang kemudian mendorong dimulainya kegiatan
pembakuan kurikulum SD, SMP, dan SMA di Indonesia yaitu kurikulum 1975 dan
kurikulum yang sedang dikembangkan di PPSP.
Pendekatan
Sebagaimana
halnya kurikulum PPSP, dalam mengembangkan kurikulum 1975, dkembangkan dengan
berpedoman pada tujuan-tujuan pendidikan yang telah dirumuskan secara jelas,
dari tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, sampai dengan
tujuan instruksional.
Kurikulum
ini menekankan pada efisiensi dan efektivitas penggunaan dana, daya, dan waktu.
Alokasi waktu bidang studi Bahasa Indonesia (SMP) kurikulum 1975 untuk kelas I
sebanyak 100 jam per semester. Kelas II 100 jam per semester, dan kelas III 80
jam per semester.
Strategi pelaksanaan
1.
Cara Penyampaian Pengajaran
Dalam pelaksanaan kurikulum
1975 digunakan cara penyampaian pengajaran dalam bentuk satuan pelajaran.
Sebagaimana halnya modul, satuan pelajaran ini juga berbentuk satuan-satuan
program pengajaran yang lebih kecil. Sekalipun berbeda dalam bentuk dan
pelaksanaannya, baik modul maupun satuan pelajaran disusun dengan menggunakan
cara kerja yang sama yang dikenal dengan nama PPSI (Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional) yaitu langkah-langkah dalam mengembangkan program
pembelajaran.
2.
Cara Penilaian
Cara penilaian kurikulum
1975 pada dasarnya sama dengan cara penilaian pada PPSP. Penilaian dilaksanakan
akhir setiap catur wulan/semester juga penilaian secara teratur pada akhir
setiap satuan program yang lebih kecil atau pada akhir setiap satuan pelajaran.
Bila banyak murid yang memahami bahan yang diberikan dalam suatu satuan pelajaran, maka guru harus memperbaiki cara (metode) dalam menyajikan bahan tersebut.
Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan Bahasa Indonesia (SMP) Kurikulum 1975
Berikut
adalah deskripsi hasil telaah tentang pokok bahasan dan subpokok bahasan
kurikulum 1975:
1.
Pokok Bahasan Tata Bunyi
Rincian sub-subpokok bahasan terdiri dari
a.
Lafal bunyi bahasa
b.
Tekanan kata
c.
Intonasi lagu kalimat
d.
Tekanan kalimat
e.
Ucapan bunyi
f.
Tekanan kata
g.
Tekanan kalimat
h.
Lagu kalimat
i.
Pengucapan Bunyi tepat dan betul
j.
Pengenalan EYD
k.
Lagu kalimat dan tekanan kalimat
l.
EYD
m. Tanda baca
2.
Pokok Bahasan Tata Bentukan
Dirinci kedalam sub-subpokok
bahasan kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, kata gabung,memperkenalkan
perubahan bentuk kata yang dapat mengubah arti, perubahan karena imbuhan,
perubahan karena pengulangan, perubahan karena gabungan, perubahan bentuk
karena imbuhan, perulangan, dan gabungan. Makna kata: arti leksikal, arti
gramatikal.
3.
Pokok Bahasan Tata Kalimat
Dirinci ke dalam
sub-subpokok bentuk kalimat, ragam kalimat, bentuk kalimat sederhana, lanjut,
gabung. Bentuk kalimat dengan cakupan berbeda, ragam kalimat dengan cakupan
berbeda.
4.
Pokok Bahasan Gaya Bahasa
Pada sub pokok ini hanya dirinci menjadi tida
sub-subpokok bahasan
a.
Ungkapan
b.
Peribahasa
c. Gaya bahasa
5.
Pokok Bahasan Membaca
a.
Macam-macam membaca: sikap membaca
b.
Membaca teknis: kecepatan membaca
c.
Membaca dalam hati: tekanan dan lagu kalimat
d.
Membaca indah: tanda baca paragraph/alenia
e.
Membaca buku perpustakaan
6.
Pokok Bahasan Kosakata
Dirinci kedalam sub-subpokok
makna kata, persamaan kata, lawan kata, kata sembunyi, kata-kata baru,
istilah-istilah, perubahan kata karena bentuk ambilan, terjemahan, dan keajegan
makna kata.
7. Pokok Bahasan Paragraf
a.
Pikiran utama
b.
Pikiran penjelas
c.
Pengembangan paragraph
d.
Kerangka bacaan
e.
Pencatatan/kesimpulan
f.
Paragraph dalam karangan
g.
Paragraph dalam laporan
h.
Paragraph dalam rangkuman
i.
Paragraph surat menyurat
j. Paragraph dalam iklan
8.
Pokok Bahasan Diskusi
Pokok bahasan ini dirinci
kedalam sub-subpokok bahasan diskusi kelompok, santun dan cara-cara bercerita,
berdialog, siding, dan diskusi.
9.
Pokok Bahasan Sastra
Perincian dalam sub-subpokok bahasan apresiasi sastra, menyadur dari puisi ke prosa, dan menikmati karya sastra.
Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia Kurikulum 1984
Pada
kurikulum ini dilakukan perbaikan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 0461/U/1983 tanggal 23 Oktober 1983. Pembenahan kurikulum
ini diharapkan dapat memberi peluang yang lebih besar kepada siswa untuk
memperoleh pendidikan yang sesuai dengan minat bakatnya. Pengembangan kurikulum
dilaksanakan secara bertahap, mengingat kurikulum harus disesuaikan dengan
tahap pembangunan rasional melalui penyempurnaan isi, bentuk dan cara
penyajiannya.
Karakteristik
dalam kurikulum tahun 1984 terletak pada:
1.
Landansan pengembangan
2.
Prinsip pengembangan
3.
Kegiatan kurikulum
4.
Pendekatan dalam proses belajar mengajar
5.
System penilaian
6.
System kredit
Contoh bahan ajar bahasa
Indonesia SMA Kurikulum 1984
- Pokok bahasan: Membaca.
Subpokok bahasan: Membaca pemahaman.
Uraian: Mengartikan dan menarik kesimpulan isi wacana argumentasi.
-
Pokok bahasan: Kosakata
Subpokok bahasan: pilihan kata.
Uraian: membedakan kosakata
yang homonym dan homograf; menggunakan kata-kata yang bermakna ganda.
-
Pokok bahasan: struktur.
Subpokok bahasan: kata berimbuhan.
Uraian: menggunakan kata
berimbuhan dalam kalimat, memperhatikan jenis kata dasarnya serta beberapa
kesalahan bentukan.
-
Pokok bahasan: menulis.
Subpokok bahasan: menarik kesimpulan dengan teknik
induktif dan deduktif.
Uraian: menyusun kesimpulan dengan cara induktif dan
deduktif.
-
Pokok bahasan: pragmatic.
Subpokok bahasan: sikap intelektual.
Uraian: menggunakan bahasa
secara lisan atau tertulis dalam berpidato dengan aksentuasi.
-
Pokok bahasan: apresiasi bahasa dan sastra Indonesia.
Subpokok bahasan: apresiasi prosa baru.
Uraian: mengarang resensi sederhana dari novel
pengarang wanita.
Kesimpulan
Kurikulum
1975 membawa perubahan dalam tata cara pengajaran di Indonesia dengan
menggunakan PPSI sebagai tekniknya. Guru yang tadinya hanya mengajar secara
spontanitas diwajibkan membuat persiapan pengajaran dahulu sebelum tampil di
depan kelas. Bahan pengajaran pada kurikulum ini mencakup aspek kebahasaan,
kesastraan, dan keterampilan berbahasa. Namun, saying sekali sebagian bahan
ajar ini tidak mampu mewakili siswa terampil berbahasa Indonesia.
Sedangkan
kurikulum 1984 merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum 1975. Secara umum,
isi dari kurikulum 1984 mengarah pada orientasi pelajaran yang menekankan pada
keseimbangan antara kognitif, keterampilan, sikap, antara teori dan praktik,
menunjang akan tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Ismawati,
Esti. 2020. Telaah Kurikulum dan
Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Ombak.
http://bahanajarpendidikan.blogspot.com/2016/07/pengertian-bahan-ajar-serta-jenis-jenis.html?m=1
Syafril
dan Zen, Zelhendri. 2017. Dasar-dasar
Ilmu Pendidikan. Depok: Kencana.
http://cakrawalaseribudunia.blogspot.com/2015/12/perkembangan-kurikulum-kurikulum-1984.html?m=1
Soetopo,
Hendayat dan Soemanto, Wasty. 1986. Pembinaan
dan Pengembangan Kurikulum sebagai Substansi Problem Administrasi Pendidikan.
Jakarta: Bina Aksara.
